Thursday, January 21, 2016
Posted by lesnan
No comments | Thursday, January 21, 2016
Tidak bisa tidak. Kita harus belajar lagi tentang Allah. Maka
saya gelar tentang asmaa-ul husnaa.
Juga tentang Rasul. Tentang Nabi. Biar kita cinta. Tentang Quran.
Biar kita juga cinta terhadap Quran. Tentang islam dan keindahanya. Tentang sahabat-sahabat
Nabi. Tentang para ‘alim ‘ulamanya. Yang dulu dan sekarang.
Pengetahuan yang minin, tidak akan membuat kita mencintai,
merindui, mengangeni.
Gini ya. Antar-keluarga saya, jika tidak saling mengenal, ga
ngebela koq. Ga bakal ada bela nya.
Gimana coba isa mencintai, misalnya. Ketemu, jarang. Ga mau
tau urusan satu sama lain. Ya ga bakal tumbuh kecintaan.
Temen sekemping. Se-camping. Padahal barangkali 3hr doangan.
Tapi kayak saodara. Ngelebihin sama sodara. Sebab selama 3 hr itu kita saling
mengenal. Makan satu piring. Minum satu gelas. Tidur, satu tenda. 3 hr
bersama-sama, maasyaaaAllah, subhanallah jadi deket.
Begitu kira-kira
Nah, kita sering bersama Allah ga? Engga. Ya bagaimana mau
dan bisa deket?
Sering ga berlama-lama duduk setelah shalat. Memuji-Nya,
menyebut-Nya? Engga. Ya gimana isa rindu? Gimana bisa dikasih rasa kangen.
Bagi sebagian orang, males banget sama yang namanya
kematian. Tapi bagi seagian yang lain, ia menginginkan kematian. Kenapa? Supaya
bisa segera bertemu Allah, kekasihnya...saking rindunya...
***
Semoga timbul ya kerinduan dan keinginan pengen dan ditemui
Allah.
Tahajjud boleh dibilang, sebagai sarana di dunia ini kita
bertemu Allah.
Saat siang, saat shalat 5 waktu, saat kemasjid, bisa jadi
kurang ikhlas. Sebab ada orang lain. Tapi saat tahajjud, semoga kita bisa
merasakan tidak ada orang lain. Hanya ada kita dengan Allah saja.
Menikmati saat-saat santai. Ga ada beban. Ga ada keberatan. Sebab
pertemuan ini memang pertemuan yang diinginkan.
Ibarat orang bertemu dengan kekasihnya. Mana bisa sebentar. Mana
bisa terburu-uru. Yang ada, berlama-lama. Yang ada, betah untuk tetap bersama.
Tapi ibarat ketemu dan duduk bersama orang yang dibenci, dan
atau sekedar ga ada keperluannya, masa iya bisa berlama-lama. Akan cari alasan
supaya bisa segera berlalu atau dia pergi dari hadapan kita.
Itulah ibarat kita dengan Allah. Allah mengenal kita. Karenanya
Allah datang dan mendatangi kita. Tapi kita gamengenal Allah. Karenanya kita ga
menyambut-nya saat Allah datang. Dan juga tidak menyiapkan diri untuk
kedatangan-nya.
***
Amalan hebat di pagi hari, sebelum datang pagi, adalah
tahajjud. Jika tahajjud menjadi pakaian, Allahu Akbar, kawan-kawan akan jadi
orang hebat, dunia akhirat.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment
terimakasih