Thursday, January 21, 2016
Posted by lesnan
No comments | Thursday, January 21, 2016
Mengetahui bahwa kita akan ketemu Allah, membutuhkan
pengetahuan yang cukup untuk menghadiri ketenangan dan kesenangan bertemu
dengan-Nya.
Bila pengetahuan kita minim, bisa jadi ga akan ada dorongan
kita untuk bertemu dengan-Nya. Hasilnya, jadi lah kita mengabaikan pertemuan
hebat ini. Kita akan tidur larut malam. Tertawa terlalu tertawa. Senang terlalu
senang. Hingga saat jelang tidur pun, hati lalai, bahwa akan ada Allah yang
datang malam ini. Kita tidur begitu meyakinkan, sebagai orang yang tidur tanpa
perlu Allah. Padahal, bisa tidurnya kita, adalah ni’mat bagi kita.
Begitu banyak bertebaran ayat-ayat tentang pagi siang sore
dan malam, yang dipergilirkan Allah buat kita. Buku RKK mengupas sedikit
tentang hal ini. Allah yang menidurkan, kita lupakan. Allah yang membangunkan,
juga kita lupakan.
Akan beda, jika kita akan diturunkan bantuan, misalnya, dari
satu instansi pemerintahan atau swasta. Besok adalah hari penandatanganan. Hari
pencairan. Cukup besar bagi kita. Misalnya 250 jt.
Sebab barangkali kita adalah pengusaha pemula. Ini bantuan
pertama. Sebagianya yang lain ada di pencairan kedua, ketiga, keempat, dengan
jumlah yang lebih besar. Maka bisa jadi hari H itu, adalah hari yang teramat
ditunggu. Di hari ini, menjelang lusa, kita uda deg-degan. Uda ga sabar pengen
ketemu besok. Besok kita sebut, sebagai hari perubahan.
Hal yang tidak kita temukan di hati kita saat sore menjelang
malam. Juga saat malam menjelang tidur. Kita tidak tidur dalam kebahagiaan
bahwa Allah yang kita temui 5x sepanjang hari ini, akan datang mendatangi dan
menemui kita....
sumber : selamat morning indonesia ust Yusuf Mansur
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment
terimakasih