Saturday, March 22, 2014
Posted by lesnan
No comments | Saturday, March 22, 2014
Berikut mengisahkan
tentang seorang Pria dengan orang tua dimana Pria itu bertanya Jalan Menuju Kesuksesannya. Dikala seorang pria sedang
berjalan di sebuah tempat untuk mencari harta karun. Sampai akhirnya, tibalah
ia di sebuah jalan bercabang tiga. Kebetulan ada orang tua yang sedang berdiri
di pinggir persimpangan jalan tersebut. Pria itu sedang bingung karena ada tiga
jalan menuju arah yang berbeda. Ia pun sulit memutuskan mau memilih jalan yang
ingin ditempuh. Lalu ia bertanya pada orang tua tersebut, “Hai, pak tua.
Bolehkah saya bertanya? Saya sedang dalam perjalanan mencari harta karun. Tapi
di depan saya ada tiga jalan yang berbeda. Bolehkah bapak menunjukkan kepada
saya jalan yang benar?”
Orang tua itu tidak menjawab.
Ia hanya menunjuk jalan yang pertama.
Pria itu berterima kasih dan
segera mengambil jalan yang pertama.
Beberapa saat
kemudian, pria yang tadi kembali lagi. Tapi kali ini seluruh badannya kotor
terkena lumpur. Ia mendekati pak tua itu dan berkata, “Hai, pak tua. Tadi saya
tanya arah ke tempat harta karun dan Anda menunjuk ke jalan pertama. Tapi saya
malah terjebak ke dalam kolam lumpur yang luas. Badan saya jadi kotor begini.”
Ia lalu bertanya, “Sekarang di mana jalan menuju harta karun? Tolong tunjukkan
pada saya!”
Orang tua itu tetap tidak
bersuara. Ia kemudian menunjuk ke jalan yang ke dua.
Pria itu kemudian berterima
kasih dan segera mengambil jalan yang kedua.
orang tua menunjuk
jalanBeberapa saat kemudian, pria tersebut kembali lagi. Badannya bukan hanya
terkena lumpur pekat, tapi juga celananya penuh dengan sobekan dan kakinya luka
seperti tergores sesuatu.
Kali ini ia
mendekati pria tua itu dengan ekspresi wajah yang kesal.Ia berkata dengan
sedikit marah, “Hai, pak tua! Tadi saya menanyakan arah menuju tempat harta
karun dan Anda menunjuk ke jalan yang kedua. Tapi, jalan itu penuh dengan semak
berduri. Seluruh kaki saya jadi terluka karena tergores duri.” Kali ini ia
bertanya lagi, “Sekarang saya tanya sekali lagi, di mana jalan menuju harta
karun itu? Anda sudah dua kali membohongi dan mencelakai saya. Sekali lagi
berbohong, Anda akan tahu akibatnya.”
Pria tua itu tetap diam, tanpa
mengeluarkan sepatah kata pun. Ia sekarang menunjuk ke jalan yang ke tiga.
“Apakah Anda yakin dan tidak
berbohong?” tanya pria itu.
Pria tua itu
menganggukkan kepalanya dan sekali lagi menunjuk ke jalan yang ketiga. Pria itu
pun segera pergi meninggalkan pria tua tersebut. Namun beberapa saat kemudian,
ia kembali lagi sambil berlari seperti ketakutan. Dengan napas tersengal, ia
bertanya dengan marah, “Hai, pak tua! Apakah Anda mau membunuh saya? Di jalan
sana ada banyak sekali binatang buas. Itu sama saja dengan cari mati.” Pria tua
itu akhirnya buka mulut, berkata, “Semua jalan tadi sebenarnya bisa menuju ke
tempat harta karun. Hanya saja untuk menuju ke sana, Anda harus melewati jalan
tersebut. Anda bisa memilih melewati kolam lumpur, semak berduri, atau binatang
buas. Anda bisa pilih salah satu. Kalau benar-benar mau pergi ke tempat harta
karun, Anda harus berani melewati salah satunya. Jika Anda tidak mau, silakan
kembali saja.”
Begitu mendegar penjelasan dari
pria tua itu, ia menundukkan kepala. Ia mundur, membatalkan perjalanannya dan
kembali pulang…
Pesan kepada pembaca:
Saya yakin semua
orang dengan semangat akan menjawab “Ya” saat ditanya apakah mereka ingin
meraih kesuksesan. Namun sebagian besar tidak berani menjawab saat ditanya
apakah mereka bersedia membayar harganya. Kenyataan yang sering terjadi adalah
banyak sekali orang yang tidak bersedia menempuh jalan kesuksesan yang terlihat
sangat berat. Mereka hanya ingin langsung sampai di garis finis, tapi tidak
pernah mau melangkahkan kakinya untuk mencapai garis finis tersebut.
Salah satu
tantangan berat yang harus Anda hadapi saat berjuang meraih kesuksesan adalah
mendorong diri Anda untuk maju meskipun jalan yang sedang Anda tempuh sangat
berat, berliku, dan penuh rintangan. Tantangan inilah yang seringkali membuat
nyali seseorang menjadi ciut. Tantangan inilah yang akhirnya menyebabkan banyak
orang tidak berani membayar harga dari sebuah kesuksesan. Mereka tidak siap
untuk membayar dan lebih memilih melupakan kesuksesan yang ingin mereka raih.
Tidak peduli apa
pun tujuan yang ingin Anda capai, rintangan tetap akan ada dan tidak akan
hilang. Di mana ada kesuksesan, di situ ada rintangan yang menghalanginya.
Hanya orang-orang sukses yang berani menghadapi rintangan demi rintangan sampai
akhirnya meraih tujuan. Sebaliknya orang gagal lebih memilih untuk menyerah.
Dan yang lebih menyedihkan, mereka bahkan tidak berani mencoba saat melihat
betapa beratnya perjalanan yang harus dilalui. Mental mereka sudah dikalahkan
jauh sebelum mereka memulai.
Rintangan akan
selalu berdiri di depan kesuksesan. Anda harus berani melewatinya sebelum
berhasil mendapatkan kesuksesan. Ada dua pilihan, mengeluh dan menyalahkan
rintangan itu atau mendorong diri Anda untuk mengalahkan rintangan tersebut.
Anda boleh menyalahkan rintangan yang kelihatannya selalu menghadang Anda. Tapi
cobalah pikirkan, apakah rintangan itu akan hilang dengan cara menumpahkan
kekesalan Anda?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment
terimakasih